Satelit Starlink Menghalangi Pengamatan Astronomi

 Satelit Starlink, yang diluncurkan oleh SpaceX untuk menyediakan internet cepat di seluruh dunia, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas astronomi. Meskipun tujuan utama dari jaringan satelit ini adalah untuk meningkatkan akses internet, terutama di daerah terpencil, keberadaan mereka di orbit bumi telah menyebabkan gangguan signifikan dalam pengamatan astronomi.


Gangguan Radiasi Elektromagnetik

Salah satu masalah utama yang dihadapi para astronom adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh satelit Starlink. Radiasi ini, yang dikenal sebagai radiasi elektromagnetik tak disengaja (UEMR), mengganggu pengamatan teleskop radio yang sangat sensitif. Sebuah studi yang dipimpin oleh Netherlands Institute for Radio Astronomy (ASTRON) menemukan bahwa satelit generasi kedua Starlink memancarkan UEMR 32 kali lebih terang dibandingkan satelit generasi pertama12.



Dampak pada Pengamatan Langit

Jumlah satelit yang terus bertambah juga menjadi masalah. Saat ini, lebih dari 6.300 satelit Starlink mengorbit bumi pada ketinggian sekitar 550 km1. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 100.000 pada tahun 2030, yang akan semakin menyulitkan astronom dalam melakukan pengamatan menggunakan teleskop optik dan radio2. Gangguan ini dapat menyebabkan munculnya “noda” cahaya pada gambar yang diambil oleh teleskop, merusak data observasi yang berharga3.


Upaya Mitigasi

SpaceX telah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi dampak negatif ini, seperti mengurangi kecerahan satelit generasi pertama. Namun, satelit generasi kedua yang lebih terang tetap menjadi tantangan besar bagi para astronom2. Komunitas astronomi terus mendesak adanya peraturan baru yang lebih ketat untuk mengatur peluncuran dan operasi satelit agar tidak mengganggu penelitian ilmiah.


Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama