Dulu, membaca berita di website adalah pengalaman yang nyaman. Cukup buka halaman, baca isi artikel, dan dapatkan informasi yang dibutuhkan. Namun, belakangan ini, hal tersebut berubah drastis. Alih-alih mendapatkan pengalaman membaca yang lancar, banyak pengguna justru dibuat kesal dengan iklan yang menumpuk, dari banner besar, video otomatis, hingga pop-up yang mengganggu.
Iklan di Mana-Mana, Konten Malah Tersembunyi
Salah satu alasan utama mengapa banyak orang mulai malas membaca berita di website adalah jumlah iklan yang berlebihan. Beberapa situs bahkan menyajikan lebih banyak iklan daripada konten berita itu sendiri. Ada iklan berbentuk banner di bagian atas, samping, bahkan menyela di tengah-tengah paragraf berita. Tidak sedikit juga yang menampilkan video iklan yang langsung diputar otomatis begitu halaman terbuka.
Di perangkat seluler, masalah ini semakin parah. Iklan yang muncul sering kali menutupi hampir seluruh layar, memaksa pengguna untuk mencari tombol "X" kecil yang sulit ditemukan. Bahkan, ada beberapa iklan yang sengaja dibuat seolah-olah bagian dari konten berita, sehingga banyak yang tanpa sadar mengkliknya.
Pop-Up yang Mengganggu, Harus Ditutup Berulang Kali
Selain iklan biasa, pop-up juga menjadi salah satu penyebab utama frustrasi pengguna. Pop-up ini bisa berupa permintaan berlangganan, ajakan mengikuti media sosial, atau iklan produk yang sama sekali tidak relevan dengan berita yang sedang dibaca.
Lebih menyebalkan lagi, ada situs yang menampilkan beberapa pop-up sekaligus. Baru saja menutup satu, tiba-tiba muncul yang lain. Bahkan, ada yang sengaja mendesain pop-up agar sulit ditutup, sehingga pengguna terpaksa kembali ke halaman sebelumnya atau bahkan menutup situs tersebut sama sekali.
Pengguna Beralih ke Alternatif Lain
Karena pengalaman membaca berita di website semakin tidak nyaman, banyak pengguna akhirnya mencari alternatif lain. Beberapa orang memilih membaca berita dari media sosial atau aplikasi berita yang lebih bersih dari iklan. Ada juga yang menggunakan ekstensi pemblokir iklan agar bisa membaca dengan lebih nyaman.
Namun, pemblokiran iklan juga bukan solusi yang sempurna. Banyak situs berita yang kini mendeteksi pengguna dengan ad-blocker dan memaksa mereka untuk menonaktifkannya jika ingin mengakses konten. Ini menempatkan pengguna dalam dilema: tetap menerima gangguan iklan atau mencari sumber berita lain yang lebih nyaman.
Kesimpulan
Meskipun iklan adalah sumber pendapatan utama bagi banyak situs berita, penggunaan yang berlebihan justru membuat pembaca menjauh. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin orang akan semakin malas mengakses berita dari website dan beralih ke platform lain yang lebih nyaman.
Agar tetap relevan dan tidak kehilangan pembaca, sebaiknya pemilik situs berita mulai mempertimbangkan strategi iklan yang lebih ramah pengguna. Dengan begitu, mereka tetap bisa mendapatkan pendapatan tanpa harus mengorbankan kenyamanan pembaca.