Mengungkap Sejarah Stigma Negatif MSG



Sejarah Stigma Negatif MSG

Monosodium glutamat (MSG) adalah bahan penyedap rasa yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda pada tahun 1908. Ikeda menemukan bahwa MSG dapat meningkatkan rasa umami, salah satu dari lima rasa dasar yang diakui oleh lidah manusia¹.


Awal Mula Stigma Negatif

Stigma negatif terhadap MSG mulai muncul pada akhir 1960-an. Pada tahun 1968, seorang dokter bernama Robert Ho Man Kwok menulis surat kepada New England Journal of Medicine, menggambarkan gejala yang ia alami setelah makan di restoran Cina di Amerika Serikat. Gejala tersebut termasuk mati rasa di leher, kelemahan, dan palpitasi jantung, yang kemudian dikenal sebagai "Sindrom Restoran Cina"².


Penelitian Awal dan Kontroversi

Setelah surat Kwok diterbitkan, banyak penelitian dilakukan untuk menyelidiki efek MSG pada kesehatan. Beberapa studi awal pada hewan menunjukkan bahwa dosis tinggi MSG dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan kesehatan lainnya. Namun, penelitian ini sering kali menggunakan dosis yang jauh lebih tinggi daripada yang biasa dikonsumsi manusia².


Pengaruh Rasisme dan Misinformasi

Stigma negatif terhadap MSG juga dipengaruhi oleh sentimen anti-Asia di Amerika Serikat. MSG sering dikaitkan dengan makanan Cina, dan ketakutan terhadap bahan ini sebagian besar didorong oleh prasangka rasial. Banyak klaim tentang bahaya MSG yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, tetapi tetap menyebar luas di masyarakat².


Penelitian Modern dan Rehabilitasi Reputasi

Penelitian modern telah menunjukkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan banyak badan kesehatan lainnya telah mengklasifikasikan MSG sebagai "umumnya diakui aman" (GRAS). Studi terbaru menunjukkan bahwa gejala yang dikaitkan dengan MSG tidak konsisten dan sering kali tidak dapat direproduksi dalam kondisi yang terkontrol².


Kesimpulan

Meskipun MSG telah lama memiliki reputasi buruk, banyak dari klaim negatif tentang bahan ini didasarkan pada penelitian yang tidak akurat dan prasangka rasial. Penelitian modern menunjukkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, dan stigma negatif terhadapnya perlahan mulai berkurang seiring dengan meningkatnya pemahaman ilmiah.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama