Rintik yang Menyapa

Hujan turun perlahan, seakan membisikkan kisah,




Setiap tetesnya adalah rindu yang tak pernah lelah.

Langit kelabu, namun hatiku hangat,
Sebab ada senyummu yang membuatku terpikat.

Wahai hujan, kau adalah isyarat cinta,
Seperti ia yang selalu menjaga asa.
Dalam setiap langkahnya yang penuh harap,
Aku melihat ia menari di bawah rinai, tak pernah lelah.

Dan di bawah payung kecil itu,
Ada gadis mungil yang tersenyum sendu.
Mata beningnya menyimpan dunia,
Seperti embun pagi yang penuh makna.

Hujan bukan sekadar air yang jatuh,
Tapi jejak kasih yang tak pernah luruh.
Untuk kalian, istri dan anak perempuanku,
Kalian adalah pelangi di ujung hujan yang biru.

Aku tak perlu menunggu reda untuk mencinta,
Karena kalian adalah indah yang tiada tara.
Seperti hujan, kau menyuburkan jiwa,
Menyatukan segalanya dalam harmoni cinta.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama