Desa Sawangan, Gringsing, Batang - Sebuah penemuan arkeologis yang signifikan telah menggemparkan dunia sejarah dan arkeologi Indonesia. Sebuah candi kuno berhasil ditemukan di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penemuan ini dilakukan oleh tim arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta yang melakukan ekskavasi di daerah tersebut setelah adanya laporan dari penduduk setempat.
Latar Belakang Penemuan
Penemuan ini bermula dari laporan warga Desa Sawangan yang menemukan artefak saat menggali tanah untuk pembangunan. Setelah menerima laporan ini, tim arkeolog melakukan survei awal yang mengonfirmasi adanya struktur bangunan candi yang terkubur di bawah tanah. Ekskavasi pun dimulai untuk mengungkap lebih banyak tentang situs bersejarah ini.
Detail Penemuan
Struktur dan Artefak yang Ditemukan:
Tim arkeolog menemukan struktur candi yang cukup unik dengan ornamen yang kaya akan detail. Bagian-bagian yang berhasil diidentifikasi antara lain adalah bagian kaki candi, beberapa relief yang menceritakan kisah mitologis, serta arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa Hindu. Selain itu, ditemukan pula fragmen batu yang diduga merupakan bagian dari stupa atau puncak candi.
Periode Pembangunan:
Dari analisis awal, diperkirakan candi ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Struktur dan gaya arsitektur candi ini menunjukkan kesamaan dengan beberapa candi lain di Jawa Tengah, seperti Candi Dieng dan Candi Gedong Songo, yang menguatkan dugaan tersebut.
Kontribusi Terhadap Sejarah Mataram Kuno
Penemuan candi di Desa Sawangan memberikan banyak kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno:
1. Penguatan Bukti Arkeologis:
Penemuan ini memperluas bukti material mengenai penyebaran budaya Hindu-Buddha di Jawa Tengah, menunjukkan bahwa pengaruh Kerajaan Mataram Kuno lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya.
2. Informasi tentang Arsitektur dan Seni:
Struktur dan ornamen candi memberikan informasi berharga tentang arsitektur dan seni pada masa Mataram Kuno. Analisis terhadap relief dan arca dapat membantu memahami teknik pembangunan dan gaya artistik yang digunakan.
3. Konteks Sosial dan Keagamaan:
Candi sebagai pusat kegiatan keagamaan menunjukkan adanya komunitas yang menjalankan praktik-praktik keagamaan Hindu atau Buddha di wilayah tersebut, memberikan gambaran tentang kehidupan sosial dan spiritual pada masa itu.
4. Korelasi dengan Situs Lain:
Dengan membandingkan candi ini dengan situs-situs lain di Jawa Tengah, peneliti dapat mencari korelasi dan perbedaan yang mungkin ada, membantu memahami variasi regional dalam praktik keagamaan dan budaya.
Potensi Pengembangan Pariwisata dan Pendidikan
Penemuan ini juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai situs wisata sejarah yang edukatif. Pemerintah Kabupaten Batang diharapkan dapat mengelola dan melestarikan situs ini, menjadikannya destinasi wisata yang menarik dan sumber edukasi bagi masyarakat umum. Dengan demikian, penemuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.
Kesimpulan
Penemuan candi di Desa Sawangan, Gringsing, Batang merupakan penemuan yang sangat berharga bagi dunia arkeologi dan sejarah Indonesia. Dengan melanjutkan penelitian dan pelestarian, penemuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pemahaman kita tentang masa lalu dan peradaban yang pernah ada di Nusantara.
Sumber:
- Laporan Ekskavasi Balai Arkeologi Yogyakarta, 2024
- Wawancara dengan Tim Arkeolog, 2024
- Sejarah Candi di Jawa Tengah, 2023
Tetap ikuti Soreinfo untuk informasi lebih lanjut tentang perkembangan penemuan ini dan berita menarik lainnya seputar sejarah dan budaya Indonesia.