Pernahkah kamu melihat potongan cumi yang masih bergerak-gerak saat disiram kecap? Pasti heran, ya? Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengira cumi tersebut hidup kembali. Tapi, faktanya tidak sesederhana itu.
![]() |
Sumber Foto : https://allthatsinteresting.com/ |
Gerakan cumi saat disiram kecap adalah respons otomatis terhadap kandungan natrium klorida atau garam yang ada di dalam kecap. Berikut penjelasannya:
1. Otak Sudah Tidak Berfungsi
Meskipun cumi sudah dipotong, otaknya kemungkinan besar sudah tidak berfungsi. Namun, sel-sel otot pada tentakelnya masih utuh dan mampu menerima rangsangan.
2. Adenosine Triphosphate (ATP) Masih Ada
Cumi-cumi memiliki Adenosine Triphosphate (ATP), sumber energi utama untuk kontraksi otot. Saat cumi mati, ATP di ototnya masih bertahan selama beberapa waktu.
3. Natrium Klorida Memicu Kejang Otot
Ketika natrium klorida dari kecap terserap oleh sel-sel otot cumi, terjadilah reaksi elektrik yang memicu kejang otot. Kejang inilah yang membuat tentakel cumi berputar-putar seperti sedang menari.
Jadi, gerakan cumi saat disiram kecap bukan karena hidup kembali, melainkan respons otomatis otot terhadap natrium klorida. Fenomena ini sering disebut sebagai "cumi menari" atau "odori don" dalam masakan Jepang.
Kesimpulan:
Cumi yang bergerak saat disiram kecap tidak hidup kembali.
Gerakan tersebut merupakan respons otomatis otot terhadap natrium klorida dalam kecap.
Fenomena ini terjadi karena sel-sel otot cumi masih utuh dan memiliki ATP.